WWW.WEEKENDTEES.NET - Hidup di dunia ini tidak lama loh ya paling 50-80 tahun. Dan banyak sekali yang bilang kepada kita bahwa hidup sukses dan masuk surga . agh mimpi aja lo . kok bisa gua bilang mimpi . jadi begini penjelasannya. Surga itu yang punya siapa? Yang ngasih izin buat masuk surga siapa?
Nah udah dijawab kan? Sekarang lo udah nurutin semua kemauan yang memiliki surga?
Oke pasti belum semua kan. Ya gak papa karena kita hanya manusia pasti ada keterbatasannya. Dalam hal kemampuan dan pemikiran. Tapi apa yang udah lo jalanin selama ini udah bener semua dengan kemauan si Pemilik Surga?
Pertama tentang solat.
Yakin solat nya udah benar. Kalau bacanya aja masih belepotan dan kebut sampai lo sendiri gak tau yang dibaca apa , yakin tuh solat udah benar.Kedua tentang zikir
Zikir itu memuji Allah kan , kalau kita memuji pasti dengan nada yang merdu dan suara yang jelas , bagaimana mau merdu dan jelas kalo zikir membentakbentak dan kebut. Itu marah-marah apa muji. Coba yang masih zikirnya marah-marah dan bentak ngerasa hati tenang gak setelah zikir itu .Ketiga berbakati kepada orang tua
Yakin udah berbakti kepada orang, gak pernah membantah omongan orang tua , atau udah minta map belum sama orang tua kita , atau kita selalu mencium tangannya setelah solat belum di waktu solat sendiri maupun solat berjamaah.Keempat selalu berdoa setelah solat
Orang doa itu kan selalu memohon . nah kalau tidak berdoa setelah solat itu nama nya sombong karena secara gak langsung bahwa doa setelah solat itu gak penting , yang pwnting usaha dulu padahal kebalik yang pertama itu doa dulu minta ridha-Nya dulu baru usaha nya dijamin lancer. Contoh nya kayak mau nempatin rumah baru , pasti kamu yasinan dulu baru ditempatin kan ?Sekarang banyak yang cuman omonganya saja yang mau masuk surga tapi badannya gak mau masuk surga , kalau begitu ya omongannya aja yang mau masuk surga badannya diluar surga dong , nah coba diperbaiki lagi ibadahnya.
Allah kan menawarkan kepada hambanya yang “MAU” masuk surga . kalau dari usahanya aja gak ada bisa dikatakan mau atau tidak?
0 komentar :
Post a Comment